Kepemimpinan Interaktif
Focus untuk menekan
ambisi pribadi dan membangun potensi oaring lain juga merupakan ciri utama
kepemimpinan interaktif. Kepemimpinan interaktif (interactive leadership)berarti
bahwa pemimpin lebih menyukai proses konsensual dan kolaborasi, serta pengaruh
muncul lewat hubungan, bukan kekuasaan posisi dan kewenangan formal.
Kepemimpinan
Tingkat 5
Tingakat 1:
Individu Berkemampuan Tinggi
Memberi sumbangan produktif lewat
bakat, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan kerja yang baik.
Tingkat 2 : Anggota
Tim Aktif
Menyumbangkan kemampuan individu untuk
mencapai tujuan tim dari bekerja dengan orang lain secara efektif dalam
kelompok.
Tingkat 3 : Manajer
Andal
Mengorganisasikan manusia dan sumber
daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Tingkat 4 :
Pemimpin Efektif
Mempercepat komitmen dan pencapaian
visi yang jelas dan menarik serta mendorong standar kinerja yang lebih tinggi.
Tingkat 5 :
Eksekutif Tingkat 5
Membangun kejayaan yang kekal lewat
gabungan paradoksal kerendahan hati dan tekad professional.
Dari
Manajemen ke Kepemimpinan
Perbedaan utama
antara manjemen dan kepemimpinan adalah manajemen mengutamakan stabilitas,
ketertiban, dan pemecahan masalah di struktur dan system organisasi yang
ada.Ini memastikan pemasok dibayar, konsumen menerima tagihan, barang dan jasa
dihasilkan tepat waktu, dan seterusnya.Kepemimpinan berarti mempertanyakan
status quo agar norma-norma using, tidak produktif, atau tidak bertanggung
jawab secara social dapat diganti guna memenuhi tantangan-tantangan baru.
Karakter
Kepemimpinan
Berbagai upaya awal
unutk memahami kesuksesan kepemimpinan berfokus kepada karakter pemimpin.Karakter
(traits)adalah ciri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan,
kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan penampilan.Mengamati para pemimpin yang
pernah mencapai kejayaan, dank arena itu disebut dengan pendekatan Orang Hebat.
Konsepnya relative sederhana: Temukan apa yang membuat para pemimpin itu hebat,
dan pilih calon pemimpin masa depan yang menunjukkna karakter yang sama atau
dapat dididik untuk memilikinya. Secara umum, penelitian tersebut tidak banyak
menemukan hubungan antara karakter pribadi dan kesuksesan kepemimpinan.
Pendekatan
Perilaku
Dua perilaku
berkepemimpinan utama yang dianggap penting bagi kepemimpinan adalah perilaku
berorientasi tugas dan perilaku berorientasi manusia. Kedua kategori ini
terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai situasi dan
waktu.Program penelitian penting terhadap perilaku kepemimpinan dilakukan di
Ohio State University, mereka menyurvei para pemimpin untuk meneliti ratusan
dimensi perilaku pemimpin. Mereka mengidentifikasi dua perilaku utama: (1)
Pertimbangan (consideration); (2) Struktur Permulaan (initiating structure).
Pendekatan
Kontingensi
Pendekatan
kontingensi (contingency approaches) adalah
kelompok teori yang menggunakan hubungan pemimpin-pengikut dari pendekatan
perilaku untuk mendalami bagaiman situasi di organisasi memengaruhi efektivitas
pemimpin. Teori ini mencakup:
1. Teori Situasional
Hersey dan Blanchard
2. Teori Kontingensi
Fiedler
3. Teori Mencocokkan
Gaya Pemimpin dengan Situasi
4. Teori Pengganti
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Karismatik dan Tranformasional
Karisma diartikan
sebagai “api yang menyalakan energy dan komitmen pengikut serta menyebabkan
mereka mengikuti panggila tugas”.Pemimpin karismatik (charismatic leader) mampu
menginpirasi dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu melebihi
kemampuannya, meski dihadapkan dengan halangan dan pengorbanan pribadi.
Dampak pemimpin
karismatik biasanya muncul setelah :
1. Menyatakan visi
mulia yang dirasakan oleh semua pegawai
2. Menampilkan
kemampuan memahami dan berempati terhadap pengikut
3. Memberdayakan dan
mempercayai bawahan untuk mencapai hasil.
Kekuasaan
dan Pengaruh
Kekuasaan
(power) adalah potensi untuk
memengaruhi perilaku orang lain. Kadang-kadang istilah kekuasaan dan pengaruh
digunakan bergantian.Pengaruh (influence)adalah dampak tindakan
seseorang terhadap sikap, nilai, keyakinan atau perilaku orang lain.
1. Kekuasaan Posisi
1.1. Kekuasaan Sah
1.2. Kekuasaan Imbalan
1.3. Kekuasaan Hukuman
2. Kekuasaan Pribadi
2.1. Kekuasaan Ahli
2.2. Kekuasaan Rujukan
Taktik
Pengaruh Interpesonal
1. Gunakan persuasi yang rasional
2. Buat orang lain menyukai anda
3. Andalkan aturan timbal balik
4. Bangun Aliansi
5. Minta apa yang anda inginkan
6. Memanfaatkan kewenangan yang lebih
tinggi
7. Berikan imbalan atas perilaku yang
anda inginkan
artikel yang terkait :
http://startupbisnis.com/10-kesalahan-dalam-kepemimpinan-dan-manajemen/
artikel yang terkait :
http://startupbisnis.com/10-kesalahan-dalam-kepemimpinan-dan-manajemen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar